MATA KULIAH : PEREKONOMIAN
INDONESIA
NAMA DOSEN : SUGENG LESTARI
TUGAS : 2S
TANGGAL : 21 Maret 2016
UNIVERSITAS GUNADARAMA
No : 003/SUGENG/UG-PI/SOFTSKILL/III/2016
To : Kelas 1 EB 16
Type : Essay
Dikerjakan dalam blog dan link kan ke portofolio tugas di studentsite agar
bisa di cek, batas akhir pengumpulan: Rabu, 23
Maret 2016
SOAL
1. Apakah yang saudara ketahui tentang strategi pembangunan?
2. Sebutkan dan jelaskan macam macam strategi pembangunan!
3. Apa yang saudara ketahui tentang perencanaan pembangunan?
4. Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi di indonesia
di bagi dalam beberapa periode, sebutkan periode yang dimaksud!
JAWABAN
1.
Strategi
pembangunan adalah merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang di
rumuskan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja
sangat dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi (pemerintah) menerima
sukses atau mengalami
kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor – faktor keberhasilan
berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan
misi organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien. Untuk merumuskan
strategi maka dibutuhkan analisis lingkungan strategis.
2. Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat
disampaikan adalah:
1.
Strategi pertumbuhan
Adapun inti
dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
ü Strategi
pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat,
sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
ü Selanjutnya
bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses
merambat ke bawah (trickle-down-effect) pendistribusian kembali.
ü Jika terjadi
ketimpangan atau atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan prasyarat
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
ü Kritik paling
keras dari strategi yang pertama ini' adalah, bahwa pada kenyataan yang terjadi
adalah ketimpangan yang semakin tajam.
2.
Strategi Pembangunan dengan pemerataan
Inti dari
konsep strategi ini adalah, dengan ditekankannya peningkatan pembangunan
melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan
perencanaan induk, dan paket program terpadu.
3.
Strategi Ketergantungan
Tidak
sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi
mencari altematif lain, sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan
dengan nama strategi ketergantungan.
Inti dari
konsep strategi ketergantungan adalah :
ü Kemiskinan
di negara-negara berkembangn lebih disebabkan karena adanya
ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin
terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan
ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembagunan ekonominya pada usaha
melepaskan diri dari ketergantungan dari
pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah; meningkatkan produksi nasional yang
disertai dengan peningkatan kemampuan
dalam bidang produksi, lebih mencintai produk nasional, dan
sejenisnya.
ü Teori
ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut
memang cukup relevan, namun
sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat
sendiri (selfdevelopment). Sebab
selalu akan gampang sekali bagai kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang memeras,
sementara pemerasan yang terjadi
di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja” (Kothari dalam Ismid Hadad, 1980).
4. Strategi yang berwawasan ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang
mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin
berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju. Menurut mereka
kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju
dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar dari kaya ke miskin
(spread effects) lebih kecil dari pada terjadinya aliran sumber daya
dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash-effects). Perbedaan
pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya
bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai. Sedangkan
I-Iirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
5. Strategi pendekatan kebutuhan pokok ,
Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal.
Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia
(ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok
manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat
kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya
usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan
pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.
3. Menurut Riyadi dan Bratakusumah (2004 :
7), perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai : Suatu proses perumusan
alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data-data
dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu
rangkaian kegiatan/aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik
(material) maupun nonfisik (mental dan spiritual) dalam rangka mencapai tujuan
yang lebih baik”.
Apapun
definisi perencanaan pembagunan, menurut Bintoro Tjokroamidjojo, manfaat
perencanaan adalah :
a. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan
kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
b. Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap
hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan
mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi
juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko -yang mungkin
dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak pastian dapat
dibatasi seminim mungkin.
c. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai altematif
tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara
yang terbaik.
d. Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih
urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan
usahanya.
e. Dengan adanya.rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk
mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
f. Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya
secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-
keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal
daripada sumber-sumber yang tersedia.
g. Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau
pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
h. Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis
konjungtur.
4. Dalam sejarah perkembangannya, perencanan
pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi alam beberapa periode, yakni :
ü Periode
sebelum Orde baru, dibagi dalam
-
Periode 1945 – 1950
-
Periode 1951 – 1955
-
Periode 1956 – 1960
-
Periode 1961 – 1965
ü Periode
setelah Orde Baru, dibagi dalam :
-
Periode 1966 s/d 1958, Periode Stabilisasi
dan Rehabilitasi
-
Periode Repelita I : 1969/70 - 1973/74
-
Periode Repelita II : 1974/75 - 1978/79
-
Periode Repelita III : 1979/80 - 1983/84
-
Periode Repelita IV : l984I85 - 1988/89
-
Periode Repelita V : 1989I90 - 1993/94
Secara
ringkas perkembangan rencana pemban nan dan strategi yang dipergunakan dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Sejak
dimulainya masa Orde baru sebenarnya perencanaan ekonomi Indonesia telah
dijabarkan dalam beberapa fase perencanaan, yakni :
Sedangkan
sebagai lembaga perencana yang ada di Indonesia adalah :
BAPPENAS, sebagai Badan
Perencanaan pembangunan di Indonesia, merupakan lembaga pemerintah
non-departemen yang berkedudukan langsung di bawah dan bertanggung jawab pada
Presiden. Badan ini memiliki fungsi membantu Presiden di dalam menetapkan
kebijaksanaan di bidang perencanaan pembangunan nasional, serta menilai
pelaksanaannya.
BAPPEDA tingkat I
untuk melaksanakan perencanaan daerah tingkat I (Propinsi), dan BAPPEDA tingkat
II untuk melaksanakan perencanaan daerah tingkat II (Kabupaten dan Kotamadya)
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar