Sabtu, 26 Maret 2016

WISATA KULINER BETAWI @ RUMAH MAKAN BETAWI ORA



MATA KULIAH: PEREKONOMIAN INDONESIA
NAMA DOSEN: SUGENG LESTARI      
TUGAS : 2K
TANGGAL : 24 Maret 2016              
UNIVERSITAS GUNADARAMA

No       :           004/SUGENG/UG-PI/SOFTSKILL/III/2016
To        :           Kelas 1 EB 16
Type    :           Tulisan

Dikerjakan dalam blog dan setelah itu link kan ke portofolio tulisan di studentsite, batas akhir pengumpulan :  Minggu, 27 Maret 2016


TUGAS

Buatlah sebuah tulisan tentang kuliner disekitar rumah anda, sumber tulisan bisa didapat dari penjual maupun dari anda sendiri ketika sedang berkunjung ke kedai makan, buatlah cerita semenarik mungkin ala seorang penulis tersohor atau ala seorang wartawan kuliner di media TV.

Pembahasan setelah wawancara di Rumah Makan Betawi Ora dengan Bang Robby (Kepala Pelayan).

Budaya kuliner Betawi sudah dikenal masyarakat sejak zaman dahulu. Makanan khas Betawi yang sering kita jumpai seperti Empal Daging, Sayur Asem Betawi, Nasi Ulam, Pucung Gabus, Soto Betawi Ora (Khas Rumah Makan Betawi Ora), Sop Iga, Pepes, dan lain-lain. Keahlian mereka untuk bisa mengolah makanan khas Betawi biasanya didapatkan dari warisan turun-temurun.

            Bahan-bahan yang biasanya diperlukan untuk membuat makanan khas Betawi, contohnya Pucung Gabus (Resep by Rumah Makan Betawi Ora), yaitu : pucung ikan gabus, daun bawang, penyedap rasa, dan garam secukupnya. Untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut juga tidak sulit, dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional disekitar kita, seperti dipasar daerah perempatan Ciledung yang mana merupakan tempat langganan dari Rumah Makan Betawi Ora untuk mencukupi keperluan dapur mereka.

            Cara Rumah Makan Betawi Ora mengolah masakan khas Betawi agar supaya menjadi nikmat bin laziz (red : Lezat) yaitu membuatnya dengan penuh perasaan. Cara penyajian makanan Betawi kepada pelanggan yaitu dengan cara harus rapih dan bersih (Tidak Kotor). Maka tidak heran kalau selalu saja ada pelanggan yang selalu setia menikmati menu masakan Betawi di Rumah Makan Betawi Ora. Keberhasilan dalam menjalankan usaha kuliner Betawi sangat dipengaruhi banyaknya pelanggan, jika jumlah pelanggan banyak, maka omzet akan naik. Dan juga sebaliknya jika jumlah pelanggan sedikit, maka omzet akan menurun.

Dalam menjalankan usaha kuliner Betawi yang dijual juga harus bernuansa Betawi asli, seperti nama tempat, jenis masakan, berpakaian, dan pelayannya juga Betawi Asli agar menunjukan kemurnian budaya Betawi. Cara mereka melestarikan masakan tradisional Betawi agar tetap terjaga dan terlestarikan, yaitu tergantung dari diri kita sendiri. Karena sebagian besar orang Betawi mempunyai seni yang dapat mengembangkan budanyanya sendiri. Untuk melestarikan budaya kuliner Betawi diperlukan suatu perlombaan untuk masakan khas Betawi, seperti kegiatan yang dilakukan pada saat malam minggu tertentu yang dilakukan Rumah Makan Betawi Ora.

Rumah Makan Betawi Ora juga punya cara bijak tersendiri untuk mengatasi persaingan dengan masakan modern saat ini, intinya yaitu jangan main ego, bersaing secara sehat, dan tidak saling membedakan masakan orang atau budaya lain. Lalu cara mereka memodifikasi makanan khas Betawi agar disukai masyarakat banyak hanya diperlukan untuk mempertahankan kemurniannya saja dari masakan khas Betawi (100% asli khas Betawi). Ada juga ORMAS yang berperan dalam mengelola masakan khas Betawi contohnya seperti Keluarga Betawi Ora, dan Komunitas Betawi Ora.

Dalam usaha melestarikan budaya Betawi lewat usaha kuliner tentunya harus ada sistem mewariskannya ke anak dan cucu. Dalam berusaha kuliner Betawi, pasti ada kendala tapi kita tidak perlu takut, karena setiap masalah pasti bisa diatasi diiringi dengan doa kepada ilahi. Dalam menjalakan usaha kuliner Betawi, para usahawan kuliner Betawi tidak hanya membuka tempat usaha disuatu tempat, tetapi juga harus membuka cabang di tempat lain, agar usah mereka dapat dikenal dan dekat dengan masyarakat luas.

Bukan hanya membuka cabang, para usahawan pun mempunyai berbagai macam cara agar masyarakat menyukai masakan khas Betawi yang mereka jual (khususnya Rumah Makan Betawi Ora). Melihat di Jakarta banyak pendatang, caranya seperti melalui promosi-promosi lewat media seperti radio dan internet. Cara itu mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa makanan khas Betawi itu sangat nikmat bin laziz (Red : Lezat). Siasat agar usaha kuliner Betawi tetap lancar dan terlestarikan, yaitu mewariskan usaha kepada anak dan cucu.

Cara para usahawan kuliner Betawi agar usaha kuliner Betawi lebih mendominasi usaha kuliner lainnya khususnya di Jakarta yang mana merupakan rumah mereka sendiri, melihat di Jakarta banyak masakan-masakan dari daerah lain yaitu dengan cara mereka tersendiri. Sebagian dari mereka menggunakan keunikan budaya Betawi itu sendiri. Keunikan itu sendiri seperti dekorasi tempat, musik, seragam, dan pelayanan kepada pelanggan.

Seiring kemajuan zaman, masakan Betawi diharapkan dapat bersaing dengan masakan-masakan modern, karena itu yang dilakukan para pelaku usaha kuliner Betawi untuk memperjuangkan agar Betawi itu tidak tenggelam tergerus zaman yang semakin modern, serta agar masakan Betawi sendiri bisa terangkat kepopulerannya bahkan diharapkan sampai mendunia. Selain kuliner Betawi ada budaya Betawi lainnya yang dapat dikembangkan, seperti palang pintu, marawis, dan hadro.

Para usahawan kuliner Betawi khususnya Rumah Makan Betawi Ora mempunyai motivasi yang ingin disampaikan kepada generasi muda untuk budaya Betawi, motivasinya “Maju Terus dan Lestarikan serta Majukan Budaya Kita”. Para usahawan kuliner Betawi mempunyai harapan kedapannya bagi usahanya sendiri, cobalah untuk melestarikan budaya Betawi, jangan samapai budaya kita hilang atau punah begitu saja.

 Foto di Rumah Makan Betawi Ora :










Sumber :
Wawancara Eksklusif @ Rumah Makan Betawi Ora
Alamat : Jl. Mesjid No 27 RT 012 RW 003, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 12260

0 komentar:

Posting Komentar