MATA KULIAH: PEREKONOMIAN
INDONESIA
NAMA DOSEN: SUGENG LESTARI
TUGAS : 2K
TANGGAL : 24
Maret 2016
UNIVERSITAS GUNADARAMA
No : 004/SUGENG/UG-PI/SOFTSKILL/III/2016
To : Kelas
1 EB 16
Type : Tulisan
Dikerjakan
dalam blog dan setelah itu
link kan ke portofolio tulisan di studentsite, batas akhir pengumpulan : Minggu,
27
Maret 2016
TUGAS
Buatlah
sebuah tulisan tentang kuliner
disekitar rumah anda, sumber tulisan bisa didapat dari penjual maupun dari anda
sendiri ketika sedang berkunjung ke
kedai makan, buatlah cerita semenarik
mungkin ala seorang penulis tersohor atau ala seorang wartawan kuliner di media
TV.
Pembahasan setelah wawancara di Rumah Makan Betawi Ora
dengan Bang Robby (Kepala Pelayan).
Budaya kuliner Betawi sudah dikenal masyarakat sejak
zaman dahulu. Makanan khas Betawi yang sering kita jumpai seperti Empal Daging,
Sayur Asem Betawi, Nasi Ulam, Pucung Gabus, Soto Betawi Ora (Khas Rumah Makan
Betawi Ora), Sop Iga, Pepes, dan lain-lain. Keahlian mereka untuk bisa mengolah
makanan khas Betawi biasanya didapatkan dari warisan turun-temurun.
Bahan-bahan yang biasanya diperlukan
untuk membuat makanan khas Betawi, contohnya Pucung Gabus (Resep by Rumah Makan
Betawi Ora), yaitu : pucung ikan gabus, daun bawang, penyedap rasa, dan garam
secukupnya. Untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut juga tidak sulit, dapat
dijumpai di pasar-pasar tradisional disekitar kita, seperti dipasar daerah
perempatan Ciledung yang mana merupakan tempat langganan dari Rumah Makan
Betawi Ora untuk mencukupi keperluan dapur mereka.
Cara Rumah Makan Betawi Ora mengolah
masakan khas Betawi agar supaya menjadi nikmat bin laziz (red : Lezat) yaitu
membuatnya dengan penuh perasaan. Cara penyajian makanan Betawi kepada
pelanggan yaitu dengan cara harus rapih dan bersih (Tidak Kotor). Maka tidak
heran kalau selalu saja ada pelanggan yang selalu setia menikmati menu masakan
Betawi di Rumah Makan Betawi Ora. Keberhasilan dalam menjalankan usaha kuliner
Betawi sangat dipengaruhi banyaknya pelanggan, jika jumlah pelanggan banyak,
maka omzet akan naik. Dan juga sebaliknya jika jumlah pelanggan sedikit, maka
omzet akan menurun.
Dalam menjalankan usaha kuliner Betawi yang dijual juga
harus bernuansa Betawi asli, seperti nama tempat, jenis masakan, berpakaian,
dan pelayannya juga Betawi Asli agar menunjukan kemurnian budaya Betawi. Cara
mereka melestarikan masakan tradisional Betawi agar tetap terjaga dan
terlestarikan, yaitu tergantung dari diri kita sendiri. Karena sebagian besar
orang Betawi mempunyai seni yang dapat mengembangkan budanyanya sendiri. Untuk melestarikan
budaya kuliner Betawi diperlukan suatu perlombaan untuk masakan khas Betawi,
seperti kegiatan yang dilakukan pada saat malam minggu tertentu yang dilakukan
Rumah Makan Betawi Ora.
Rumah Makan Betawi Ora juga punya cara bijak tersendiri
untuk mengatasi persaingan dengan masakan modern saat ini, intinya yaitu jangan
main ego, bersaing secara sehat, dan tidak saling membedakan masakan orang atau
budaya lain. Lalu cara mereka memodifikasi makanan khas Betawi agar disukai masyarakat
banyak hanya diperlukan untuk mempertahankan kemurniannya saja dari masakan
khas Betawi (100% asli khas Betawi). Ada juga ORMAS yang berperan dalam
mengelola masakan khas Betawi contohnya seperti Keluarga Betawi Ora, dan
Komunitas Betawi Ora.
Dalam usaha melestarikan budaya Betawi lewat usaha
kuliner tentunya harus ada sistem mewariskannya ke anak dan cucu. Dalam berusaha
kuliner Betawi, pasti ada kendala tapi kita tidak perlu takut, karena setiap
masalah pasti bisa diatasi diiringi dengan doa kepada ilahi. Dalam menjalakan
usaha kuliner Betawi, para usahawan kuliner Betawi tidak hanya membuka tempat
usaha disuatu tempat, tetapi juga harus membuka cabang di tempat lain, agar
usah mereka dapat dikenal dan dekat dengan masyarakat luas.
Bukan hanya membuka cabang, para usahawan pun mempunyai
berbagai macam cara agar masyarakat menyukai masakan khas Betawi yang mereka
jual (khususnya Rumah Makan Betawi Ora). Melihat di Jakarta banyak pendatang,
caranya seperti melalui promosi-promosi lewat media seperti radio dan internet.
Cara itu mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa makanan khas Betawi itu sangat
nikmat bin laziz (Red : Lezat). Siasat agar usaha kuliner Betawi tetap lancar
dan terlestarikan, yaitu mewariskan usaha kepada anak dan cucu.
Cara para usahawan kuliner Betawi agar usaha kuliner
Betawi lebih mendominasi usaha kuliner lainnya khususnya di Jakarta yang mana
merupakan rumah mereka sendiri, melihat di Jakarta banyak masakan-masakan dari
daerah lain yaitu dengan cara mereka tersendiri. Sebagian dari mereka
menggunakan keunikan budaya Betawi itu sendiri. Keunikan itu sendiri seperti
dekorasi tempat, musik, seragam, dan pelayanan kepada pelanggan.
Seiring kemajuan zaman, masakan Betawi diharapkan dapat
bersaing dengan masakan-masakan modern, karena itu yang dilakukan para pelaku
usaha kuliner Betawi untuk memperjuangkan agar Betawi itu tidak tenggelam
tergerus zaman yang semakin modern, serta agar masakan Betawi sendiri bisa
terangkat kepopulerannya bahkan diharapkan sampai mendunia. Selain kuliner
Betawi ada budaya Betawi lainnya yang dapat dikembangkan, seperti palang pintu,
marawis, dan hadro.
Para usahawan kuliner Betawi khususnya Rumah Makan Betawi
Ora mempunyai motivasi yang ingin disampaikan kepada generasi muda untuk budaya
Betawi, motivasinya “Maju Terus dan Lestarikan serta Majukan Budaya Kita”. Para
usahawan kuliner Betawi mempunyai harapan kedapannya bagi usahanya sendiri,
cobalah untuk melestarikan budaya Betawi, jangan samapai budaya kita hilang
atau punah begitu saja.
Foto di Rumah Makan Betawi Ora :
Sumber :
Wawancara Eksklusif @ Rumah Makan Betawi Ora
Alamat : Jl. Mesjid No 27 RT 012 RW 003, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 12260
0 komentar:
Posting Komentar