Senin, 14 Maret 2016

SISTEM PEREKONOMIAN

MATA KULIAH: PEREKONOMIAN INDONESIA
NAMA DOSEN: SUGENG LESTARI       
TUGAS : 1S
TANGGAL : 14 Maret 2016             
UNIVERSITAS GUNADARAMA

No       :           001/SUGENG/UG-PI/SOFTSKILL/III/2016
To        :           Kelas 1 EB 16
Type    :           Essay
Dikerjakan dalam blog dan link kan ke portofolio tugas di studentsite agar bisa di cek, batas akhir pengumpulan:  Rabu, 16  Maret 2016

SOAL

  1. Apakah yang saudara ketahui tentang sistem perekonomian?
  2. Secara umum sistem perekonomian terbagi dalam tiga sistem, sebutkan dan jelaskan tiga sistem yang dimaksud!
  3. Perkembangan sistem ekonomi indonesia mengalami perubahan besar pada jaman nya, antara lain:
a.       Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde baru
b.      Perkembangan sistem ekonomi setelah orde baru
c.       Perkembangan sistem ekonomi orde Reformasi
d.      Perkembangan sistem ekonomi setelah orde Reformasi
Untuk soal nomor 3 pilihlah salah satu saja, dan Ceritakan menurut yang saudara ketahui!


Jawaban :

1.      Sistem Perekonomian

Secara umum, Pengertian sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi seluruh kegiatan perekonomian dalam masyarakat yang dilakukan pemerintah atau swasta berlandaskan prinsip tertentu dalam rangka meraih kemakmuran atau kesejahteraan.

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.



2.      Tiga Sistem Perekonomian

a.       Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalisme)

Dasar bekerjanya sistem ini adalah adanya kegiatan ‘invisible hand’/tangan-tangan yang tidak kelihatan yang dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam Smith. Dasar ini berasal dari paham kebebasan. Buku adam Smith yang berjudul ‘The Theory of Sentiments’ menjadi kerangka moral bagi ide-ide ekonominya (1759). Paham kebebasan ini sejalan dengan pandangan ekonomi kaum klasik, dimana mereka menganut paham ‘Laissez faire’, yang mengendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminin mungkin campur tangan pemerintah.

Kaum klasik berpendapat seperti itu, karena mereka menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Mekanisme pasarlah yang akan mengaturnya, kekuatan permintaan penawar-lah yang akan mewujudkannya. Dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah :

1. Hukum ‘SAY’, yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Dengan hukum ini para pengusaha/produsen tidak perlu khawatir bahwa barang dagangannya akan sisa, karena berapapun yang ia produksi tentu akan digunakan oleh masyarakat.
2.  Harga setiap komoditi itu bersifat flekibel. Dengan demikian keseimbangan akan selalu terjadi. Kalaupun terjadi ketidak seimbangan pasar (kekurangan atau kelebihan komoditi) itu hanya bersifat sementara, karena untuk selanjutnya keadaan tersebut akan kembali dalam kondisi seimbang (equilibrium). Sebagai contoh produksi melimpah, menyebabkan harga komoditi bersangkutan menjadi murah. Karena harga sekarang menjadi murah, masyarakat berbondong-bondong untuk membelinya sehingga komoditi tersebut berkurang drastis. Dan karena komoditi yang ada sekarang menjadi sedikit maka harga akan naik kembali. Karena harga membaik, produsen akan meningkatkan produksinya dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Karena produksi meningkat jumlah komoditi di pasar menjadi banyak ssehingga perlahan-lahan harga bergerak turun, begitulah keadaan berlangsung. Dan dari kedua keadaan tersebut akan mengarah terjadinya keseimbangan pasar. Dengan demikian pemerintah tidak perlu ikut dalam proses tersebut.

Jika demikian pemikirannya, selanjutnya apa tugas pemerintah? Menurut kaum klasik, tugas pemerintah adalah Mengelola kegiatan yang tidak efisien jika ditangani oleh pihak swasta, sebagai misal mengelola pamong praja dan sejenisnya. Membantu meperlancar dan menciptakan kondisi yang mendukung kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung. Sebagai contoh membangun prasarana jalan agar transporatsi menjadi lancar, mengeluarkan kebijaksanaan yang mendukung, dan sejenisnya.

Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu pemerintah memiliki 3 tugas yang sangat penying (Suroso, 1993) yakni :
a.   Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya.
b.  Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
c.  Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.

Dengan terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an, kejayaan sistem ini seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah kemudian muncul pandangan-pandangan untuk memperbaiki sistem ini. Diantaranya para ahli yang cukup terkenal dan hingga sampai saat ini pandangannya masih relefan adalah J.M. Keynes, yang diantara lain berpendapat bahwa negara, yang merupakan suatu kekuatan di luar sistem liberalis ini harusnlah ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia bagi semua warganya.

Secara umum karakteristik sistem ekonomi liberal/kapitalisme adalah :
·    Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan) dimiliki dan dikuasai oleh  pihak swasta
·     Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir oleh mekanisme-mekanisme pasar yang berlaku.
·  Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi.
·      Proses bekerjanya sistem liberalis/kapitalisme ini dapat dilihat pada gambar berikut :

 
b.      Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis)
     
Pencetus ide sistem ekonomi etatatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis. Dalam sistem ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali negara. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut faham komunisme, seperti Uni Sovyet misalnya. Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah :

            Pertama, tahap dimana prinsip ekonominya adalah “setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya, dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya.
           
Tahap tersebut berkembang menjadi ‘setiap orang memberi sesuai kemampuannya, dan setiap orang menerima munurut kebutuhannya’, dengan kata lain ‘distribusi menurut kebutuhannya’ (Suroso,1993).

Sistem sosialis sendiri terdiri dari :

Sistem sosialis pasar, dengan karakteristik :
·      Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/negara
·      Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar
·     Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral sebagai sarana motivasi bagai para pelaku ekonomi.

Sistem sosialis terncana (Komunis), dengan karakteristik :
·      Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/negara
·      Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
·     Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral sebagai sarana motivasi bagai para pelaku ekonomi.

Dengan demikian berkembangnya kesadaran masyarakat dan tuntutan perekonomian internasional, tampaknya sistem sosialis  terencana ini mulai ditinggalkan oleh penganutnya. Salah satu contoh adalah diawali oleh presiden Rusia, Gorbachef dengan tindakan pembaharuannya. Dan akhir-akhir ini dengan mulai pecahnya negara-negara berpaham komunis, yang di dalam perekonomiannya cenderung bersistem sosialis.

c.       Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidak sempurnaan kedua sistem ekonomi di atas (liberalis dan entatisme). Selain resesi dunia tahun 1930-an telah menjadi bukti ketidak sanggupan sistem liberalis, langkah Gorbachef dan bubarnya kelompok negara-negara komunis, menjadi bukti pula kerapuan sistem etatisme.

Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara kemudian memilih sistem ekonomi campuran ini.

3.       Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru

Iklim kebangsaan setelah Orde Baru menunjukan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada periode 1945 sampai dengan 1965, semua tokoh negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai –nilai yang telah tersirat dalam UUD 1945. Dengan demikian sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi Pancasila kembali satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan ekonomi selanjutnya.
          
Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan, hampir diseluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi, rehabilitasi ini terutama ditujukan untuk :
·   Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan sitem perekonomian yang lama (liberal/kapitalis dan etatisme/komunisme).
· Menurunkan dan mengembalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.

Tercatat bahwa :
      Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650%
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120%
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85%
Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9%

Dari data di atas, menjadi jelas, mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama (REPELITA I) baru dimulai pada tahun 1969.

Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal 3 pelaku ekonomi, yaitu :
·         Pemilik faktor produksi
·         Konsumen
·         Produsen

Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal 4 pelaku ekonomi :
·         Sektor rumah tangga
·         Sektor swasta
·         Sektor pemerintah, dan
·         Sektor luar negeri

Maka dalam perekonomian Indonesia dikenal 3 pelaku ekonomi pokok (sering disebut sebagai agen-agen pemerintah dalam pembangunan ekonomi), yakni :


  
Sesuai dengan konsep Trilogi Pembangunan (Pertumbuhan, Pemerataan, dan kesetabilan Ekonomi), maka masing-masing pelaku tersebut memiliki prioritas fungsi sebagai berikut.

Koperasi
Pemerataan hasil ekonomi Pertumbuhan kegiatan ekonomi Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
Swasta
Pertumbuhan kegiatan ekonomi Pemerataan hasil ekonomi Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
Pemerintah BUMN
Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi Pemerataan hasil ekonomi Pertumbuhan kegiatan ekonomi

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar