MATA KULIAH: PEREKONOMIAN
INDONESIA
NAMA DOSEN: SUGENG LESTARI
TUGAS : 1S
TANGGAL : 14
Maret 2016
UNIVERSITAS GUNADARAMA
|
No : 001/SUGENG/UG-PI/SOFTSKILL/III/2016
To : Kelas 1 EB 16
Type : Essay
Dikerjakan dalam blog dan link kan ke portofolio tugas di studentsite agar
bisa di cek, batas akhir pengumpulan: Rabu, 16
Maret 2016
SOAL
- Apakah yang saudara ketahui tentang sistem perekonomian?
- Secara umum sistem perekonomian terbagi dalam tiga sistem, sebutkan dan jelaskan tiga sistem yang dimaksud!
- Perkembangan sistem ekonomi indonesia mengalami perubahan besar pada jaman nya, antara lain:
a. Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde baru
b. Perkembangan sistem ekonomi setelah orde baru
c.
Perkembangan sistem ekonomi orde Reformasi
d.
Perkembangan sistem ekonomi setelah orde Reformasi
Untuk soal nomor 3 pilihlah salah satu saja, dan Ceritakan menurut yang
saudara ketahui!
Jawaban :
1.
Sistem Perekonomian
Secara
umum, Pengertian sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasi seluruh kegiatan perekonomian dalam masyarakat yang dilakukan
pemerintah atau swasta berlandaskan prinsip tertentu dalam rangka meraih
kemakmuran atau kesejahteraan.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.
Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem
tersebut.
Selain faktor produksi, sistem
ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan
alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies)
memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan
alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market
economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi
barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
2.
Tiga Sistem Perekonomian
a.
Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalisme)
Dasar bekerjanya sistem ini adalah adanya kegiatan ‘invisible
hand’/tangan-tangan yang tidak kelihatan yang dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam
Smith. Dasar ini berasal dari paham kebebasan. Buku adam Smith yang berjudul
‘The Theory of Sentiments’ menjadi kerangka moral bagi ide-ide ekonominya
(1759). Paham kebebasan ini sejalan dengan pandangan ekonomi kaum klasik,
dimana mereka menganut paham ‘Laissez faire’, yang mengendaki kebebasan
melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminin mungkin campur tangan pemerintah.
Kaum klasik berpendapat seperti itu, karena mereka menganggap bahwa
keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Mekanisme pasarlah
yang akan mengaturnya, kekuatan permintaan penawar-lah yang akan mewujudkannya.
Dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah :
1. Hukum ‘SAY’, yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang
diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Dengan hukum ini para
pengusaha/produsen tidak perlu khawatir bahwa barang dagangannya akan sisa,
karena berapapun yang ia produksi tentu akan digunakan oleh masyarakat.
2.
Harga setiap komoditi itu bersifat flekibel. Dengan
demikian keseimbangan akan selalu terjadi. Kalaupun terjadi ketidak seimbangan
pasar (kekurangan atau kelebihan komoditi) itu hanya bersifat sementara, karena
untuk selanjutnya keadaan tersebut akan kembali dalam kondisi seimbang
(equilibrium). Sebagai contoh produksi melimpah, menyebabkan harga komoditi
bersangkutan menjadi murah. Karena harga sekarang menjadi murah, masyarakat
berbondong-bondong untuk membelinya sehingga komoditi tersebut berkurang
drastis. Dan karena komoditi yang ada sekarang menjadi sedikit maka harga akan
naik kembali. Karena harga membaik, produsen akan meningkatkan produksinya
dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Karena produksi
meningkat jumlah komoditi di pasar menjadi banyak ssehingga perlahan-lahan
harga bergerak turun, begitulah keadaan berlangsung. Dan dari kedua keadaan
tersebut akan mengarah terjadinya keseimbangan pasar. Dengan demikian
pemerintah tidak perlu ikut dalam proses tersebut.
Jika demikian pemikirannya, selanjutnya apa tugas pemerintah? Menurut kaum
klasik, tugas pemerintah adalah Mengelola kegiatan yang tidak efisien jika
ditangani oleh pihak swasta, sebagai misal mengelola pamong praja dan
sejenisnya. Membantu meperlancar dan menciptakan kondisi yang mendukung
kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung. Sebagai contoh membangun prasarana
jalan agar transporatsi menjadi lancar, mengeluarkan kebijaksanaan yang
mendukung, dan sejenisnya.
Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu pemerintah memiliki 3 tugas
yang sangat penying (Suroso, 1993) yakni :
a.
Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan dan
serangan negara liberal lainnya.
b. Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari
ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan
badan hukum yang dapat diandalkan.
c. Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau sarana
untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang
didapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan
perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada
swasta.
Dengan terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun
1930-an, kejayaan sistem ini seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah
kemudian muncul pandangan-pandangan untuk memperbaiki sistem ini. Diantaranya
para ahli yang cukup terkenal dan hingga sampai saat ini pandangannya masih
relefan adalah J.M. Keynes, yang diantara lain berpendapat bahwa negara, yang
merupakan suatu kekuatan di luar sistem liberalis ini harusnlah ikut campur
tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia bagi semua
warganya.
Secara umum karakteristik sistem ekonomi
liberal/kapitalisme adalah :
· Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan)
dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta
· Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada
pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir oleh mekanisme-mekanisme pasar
yang berlaku.
· Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi
sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi.
· Proses bekerjanya sistem liberalis/kapitalisme ini dapat dilihat pada
gambar berikut :
b.
Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis)
Pencetus ide sistem ekonomi etatatisme adalah Karl Max, yang diilhami
dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum
kapitalis. Dalam sistem ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah
kendali negara. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut faham
komunisme, seperti Uni Sovyet misalnya. Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang
sempat muncul adalah :
Pertama, tahap dimana prinsip
ekonominya adalah “setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya,
dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya.
Tahap tersebut berkembang menjadi ‘setiap orang memberi sesuai
kemampuannya, dan setiap orang menerima munurut kebutuhannya’, dengan kata lain
‘distribusi menurut kebutuhannya’ (Suroso,1993).
Sistem sosialis
sendiri terdiri dari :
Sistem sosialis
pasar, dengan karakteristik :
· Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/negara
· Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi
oleh pasar
· Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral sebagai sarana
motivasi bagai para pelaku ekonomi.
Sistem sosialis
terncana (Komunis), dengan karakteristik :
· Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/negara
· Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi
secara terencana
· Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral sebagai sarana
motivasi bagai para pelaku ekonomi.
Dengan demikian berkembangnya kesadaran masyarakat dan tuntutan
perekonomian internasional, tampaknya sistem sosialis terencana ini mulai ditinggalkan oleh
penganutnya. Salah satu contoh adalah diawali oleh presiden Rusia, Gorbachef
dengan tindakan pembaharuannya. Dan akhir-akhir ini dengan mulai pecahnya
negara-negara berpaham komunis, yang di dalam perekonomiannya cenderung
bersistem sosialis.
c.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidak
sempurnaan kedua sistem ekonomi di atas (liberalis dan entatisme). Selain
resesi dunia tahun 1930-an telah menjadi bukti ketidak sanggupan sistem
liberalis, langkah Gorbachef dan bubarnya kelompok negara-negara komunis,
menjadi bukti pula kerapuan sistem etatisme.
Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari
kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan
pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan
kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara kemudian
memilih sistem ekonomi campuran ini.
3.
Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru
Iklim kebangsaan setelah Orde Baru menunjukan suatu kondisi yang sangat
mendukung untuk mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang sesungguhnya
diinginkan rakyat Indonesia. Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada
periode 1945 sampai dengan 1965, semua tokoh negara yang duduk dalam
pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali menempatkan sistem
ekonomi kita pada nilai –nilai yang telah tersirat dalam UUD 1945. Dengan
demikian sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi Pancasila kembali
satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan ekonomi selanjutnya.
Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi,
perbaikan, hampir diseluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi,
rehabilitasi ini terutama ditujukan untuk :
· Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan sitem
perekonomian yang lama (liberal/kapitalis dan etatisme/komunisme).
· Menurunkan dan mengembalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang
berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi
secara umum.
Tercatat bahwa :
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar
650%
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120%
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85%
Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9%
Dari data di atas, menjadi jelas, mengapa rencana
pembangunan lima tahun pertama (REPELITA I) baru dimulai pada tahun 1969.
Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal 3 pelaku ekonomi, yaitu :
·
Pemilik faktor produksi
·
Konsumen
·
Produsen
Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal 4 pelaku
ekonomi :
·
Sektor rumah tangga
·
Sektor swasta
·
Sektor pemerintah, dan
·
Sektor luar negeri
Maka dalam perekonomian Indonesia dikenal 3 pelaku
ekonomi pokok (sering disebut sebagai agen-agen pemerintah dalam pembangunan
ekonomi), yakni :
Sesuai dengan konsep Trilogi Pembangunan (Pertumbuhan,
Pemerataan, dan kesetabilan Ekonomi), maka masing-masing pelaku tersebut
memiliki prioritas fungsi sebagai berikut.
Koperasi
|
Pemerataan hasil
ekonomi Pertumbuhan kegiatan ekonomi Kestabilan yang mendukung kegiatan
ekonomi
|
Swasta
|
Pertumbuhan
kegiatan ekonomi Pemerataan hasil ekonomi Kestabilan yang mendukung kegiatan
ekonomi
|
Pemerintah BUMN
|
Kestabilan yang
mendukung kegiatan ekonomi Pemerataan hasil ekonomi Pertumbuhan kegiatan
ekonomi
|
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar